TEMBANG SULUK PESISIR: SULUK PATHET NEM WANTAH

Merupakan tembang suluk yang mengawali jejer awal pagelaran wayang kulit purwa. Syairnya berkisah tentang suatu pagelaran wayang kulit purwa, yang dilaksanakan pada malam hari, saat bulan sedang purnama, berhiaskan cahaya Bintang Dara-Dasih (Bintang Timur). Dan, pada saat yang sama, samar-samar, bagai terdengar dan tidak terdengar, lamat-lamat terdengar lantunan nyanyian yang indah dan mengharu-biru.... Syair: Hamiwiti sung angidung, Gita parwa wayah ratri, O, Rinengga sang Sasa-Dara, O, Lan Kartika Dara-Dasih, Maya-maya angelangut, Samar jroning ratri, O, O, Tembanng dasih manuhara, O, O. Terjemahan: Mulailah hamba melantunkan (menyanyikan), Kisah lama (kuna) pada waktu malam hari, O, Berhiaskan sang Sasa-Dara (bulan purnama), O, Dan Bintang Dara-Dasih (Bintang Timur), Lemah lembut antara terdengar dan tak terdengar, Samar (suaranya) pada malam hari, O, O. (Terdengar) nyanyian indah nanmemikat hati, O, O. Direkam pada hari Minggu pagi, tanggal 3 November 2023, di Ruang Latihan Bersama (RLB), Campus Center ITB, Sisi Barat, Lantai bawah.
Back to Top